Demo Site

Jumat, 25 Mei 2012

Resensi Film Realita Cinta dan Rock n’ Roll


Oleh : Tiffany “Echa” Caesareza
Judul            : Realita, Cinta, dan Rock ‘n Roll
Tema           : Kehidupan Remaja Ipang dan Nugi dalam Bergelut dengan Realita, Cinta dan Rock ‘n Roll
Sutradara    : Upi Avianto
1. Sinopsis Film
Film ini bercerita tentang kehidupan dua orang sahabat, Ipang (Vino G. Bastian) dan Nugi (Herjunot Ali). Saat mereka berseragam putih abu-abu dan menjalani kehidupan remaja yang bengal.
Mereka tidak suka sekolah dan lebih memilih untuk meninggalkan sekolah dibanding harus duduk manis mendengarkan penjelasan guru. Mereka berdua menghalalkan segala cara untuk mengalihkan perhatian guru sehingga mereka bisa “cabut” dari sekolah, singkatnya mereka adalah pembuat onar.
Saat mereka merasa bahwa dunia berada di tangan mereka sampai suatu saat mereka harus berhadapan dengan realita yang sesungguhnya dan tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Dedikasi hidup mereka hanya satu, nge-band. Ternyata, realita yang harus mereka hadapi bermulai dari sini, bahwa Band deangan aliran musik Rock ‘n Roll mereka tidak sesempurna yang mereka kira. Banyak perbedaan yang saling bertentangan yang menimbulkan ketegangan antara personil band tersebut.
Kenyataan bahwa Ipang adalah seorang anak yang diadiopsi membuat hati Ipang galau. Di lain pihak, Nugi merasa Ibunya (Sandy Harun) yang sedang menjalin hubungan dengan pria lain, dapat membuat hidupnya jauh lebih baik jika kembali bersama Ayahnya (Barry Prima). Dan kenyataan harus Nugi hadapi, Ayahnya adalah seorang transeksual dan tidak mungkin kembali pada Ibunya.
Realita terus bergulir dengan kisah cinta segitiga yang mereka jalin dengan Sandra (Nadine Chandrawinata), yang adalah seorang pemilik distro langganan Nugi dan Ipang yang justru malah menguji persahabatan mereka. Persahabatan itu nyaris hancur ketika Nugi merasa cocok menjalin hubungan dengan Sandra yang ternyata lebih tertarik pada Ipang. Dengan puncak disaat Nugi memergoki Ipang sedang berciuman dengan Sandra.
Cerita terus bergulir ketika Nugi pulang ke rumah ibunya. Kemudian ibunya  dengan Sandra.oki IPang gganan Nugi dan Ipang yang justrujuga Sandr yang akhirnya putus dengan pacar lamanya daibunya memberi penjelasan tentang apa yang dialami oleh ayahnya juga menyakiti ibunya dan ibunya memberi tahu dirinya tentang suatu penerimaan atas keadaan ayahnya juga masalahnya dengan Ipang. Ipang juga dihadapkan pada dilema dimana ia tidak merasa diterima sepenuhnya dengan rasa ingin pulangnya pada keluarganya.
Akhir cerita ini berakhir bahagia ketika Nugi mulai menerima keadaan ayah ibunya dan Ipang yang kembali pada keluargany juga Sandra yang akhirnya putus dengan pacar lamanya dan menjalin hubungan dengan Ipang tanpa ada rasa keberatan dari Nugi sahbat karibnya.
2. Pemeran dan Tokohnya dalam Film
Herjunot Ali                                 sebagai       Nugi
Vino G. Bastian                           sebagai       Ipang
Nadine Chandrawinata            sebagai       Sandra
Barry Prima                                 sebagai       Mariana / Ayah Nugi
Sandy Harun                               sebagai       Ibu Nugi
Ika Sastrowardoyo                   sebagai       Ibu Ipang
Baron                                              sebagai       Dido / Adik Ipang
Frans Tumbuan                          sebagai       Ayah Ipang
Rudy                                               sebagai       Pacar Mariana
Tino Saroengi                              sebagai       Pacar Ibu Nugi
3. Kaitan Tema dengan Judul
Tentu saja tema dan judul akan selalu berkaitan. Karena judul itu sendiri harus bisa mewakili tema selain harus membuat penonton penasaran dan memiliki nilai jual lebih.
Dalm film Realita, Cinta dan Rock ‘n Roll masing-masing kata sangat berkaitan dengan tema juga cerita film ini.
Realita bahwa Ipang adalah anak adopsi dan Ayah Nugi seorang transeksual adalah fakta yang harus mereka hadapi. Cinta mereka yang melibatkan Sandra menjadi realita lain yang menghadang mereka dan mengancam keharmonisan persahabatan mereka. Dan Rock ‘n Roll yang merupakan genre musik yang mereka pilih mainkan untuk nge-band juga memainkan peranan penting dalam cerita film ini.
  1. Nilai Moral
  1. Nilai Edukasi
    1. Meninggalkan sekolah demi bersenang-senang semata dan menghalalkan segala macam keonaran untuk mengalihkan perhatian guru kemudian pergi dari sekolah tidak pernah berujung baik.Buktinya adalah kebiasaan mereka yang tidak menghjormati sekolah adalah saat mereka membuat dua temannya berbuat onar hanya demi mengalihkan perhatian guru supaya mereka bisa pergi dari sekolah dan berujung pada jeleknya nilai ropor mereka
    2. Film ini bukan film yang layak ditonton anak-anak atau orang yang belum bisa menilai hitam putihnya suatu masalah. Karena banyak mengandung unsur kekerasan yang diperlihatkan oleh adegna berkelahi, unsur asusila yang ditonjolakan dengan cara berpakaian Nadine sebagai Sandra atau adegan antara pria dan wanita yang diperlihatakan lewat film ini. Sehingga belum mengandung nilai edukasi yang sesuai dengan keadaan psikologis anak-anak yang masih labil sehingga beresiko mereka tiru.
  2. Nilai Sosial
    1. Selalu berbuat baik dan hormat pada orang lain, baik pada teman-teman, orang yang belum kita kenal terutama pada orang tua. Sedangkan perbuatan mereka berdua sama sekali bukan perbuatan yang patit dicontoh. Contohnya adegan dimana Ipang selalu mencari masalah dengan bicara asal-asalan dan sombong terhadap orang yang tidak ia kenal sehingga selalu berakhir dengan pertengkaran.
    2. Persahabatan haruslah sesuatu yang didasari dengan kepercayaan dan perhatian. Dalam film ini persahabatan Nugi dan Ipang tidak sepenuhnya dilandasi dua hal itu, sehingga saat Nugi memergoki Ipang berciuman dengan Sandra dan Ipang mencoba menjelaskan Nugi tidak mau percaya. Atau pun pada adegan dimana Nugi galau dengan keadaan ayahnya atau Ipang yang sedang sedih dengan nasibnya, mereka bukan saling menghibur tapi lari dari masing-masing.
  3. Nilai Politik
Suatu masalah ada menghampiri kita bukan untuk ditinggal pergi, tapi untuk diselesaikan. Semakin kita lari dari masalah semakin masalah itu memanjang dan kita terus menjauh dari jalan keluar. Disaat Nugi lari dari kepahitan bahwa ibunya sedang menjalin hubungan dengan pria lain ia mencoba lari dengan cara menghabiskan liburan bersama ayahnya yang ternyata menyimpan masalah yang lebih pahit, tapi tetap harus ia hadapi pada akhirnya.
  1. Nilai Susila
Tidaklah baik jika perempuan dan laki-laki bukan muhrim dan tidak berstatuskan suami istri menginap atau menghabiskan malam bersama. Hal ini tercermin dari adegan dimana Ipang dan Sandra berciuman di kamar mandi hotel yang mereka tinggali bertiga. Jika saat itu Nugi tidak memergoki mereka, pastinya mereka sudah menambah angka seks sebelum nikah di Indonesia.
  1. Pesan Sutradara pada Penonton
Walau film ini tak layak dan tidak boleh diperlihatkan pada anak-anak, para orangtua harus menyadari realita bahwa pergaulan seperti ini adalah keseharian yang kadang anak mereka hadapi dalam pergaulan. Sehingga para orangtua harus mulai menyusun strategi bagaimana cara yang baik bagi orangtua ataupun anak dalam menanggulangi tantang hidup di jaman globalisasi seperti yang ada saat ini. Karena tidak sedikit anak-anak muda yang masa depannya hancur hanya karena salah bergaul dan kurang perhatian dari orangtua.
Perhatian Sutradara terhadap hal ini tercermin pada dedikasi utamanya di awal film ini,
“ To all our beloved parents ( untuk semua orangtua yang tersayang)”
Selain itu untuk membuka wacana kembali tentang transeksual, gay (homo), perceraian yang tidak selamanya berujung baik, lifestyle remaja yang buruk, gaya bermusik yang jauh dari kata positif dan kenyataan pahit yang kurang bisa disampaikan dengan lebih baik tentang anak-anak yang diadopsi. Setelah kita membuka kembali wacana ini, kita harus menyelesaikan masalah yang ada pada masyarakat kita yang menyangkut masalah-masalah ini. Secara, ini bukan masalah yang mudah unutk diselesaikan kita dapat mencegah diri kita untuk terjerumus lebih jauh pada masalah-masalah semacam ini.

0 komentar:

Posting Komentar